Senin, 24 Januari 2011

intermezzo


kebebasan?
adakah kebebasan yang benar-benar bebas di otak ini. apakah kebebasan anda sama dengan kebebasan dalam kacamata saya?
apakah kepalan tangan dan suara lantang itu bukan sebuah kemarahan dan bentuk pemberontakan atas sebuah tatanan nilai semata?
pada suatu ketika anda duduk di kursi kayu. melihat keluar jendela kamar atas nama kebebasan, merenungi hari tuamu yang sepi tanpa gurauan. menyadari di ujung hidup dan batas semua kemampuan. dimana kita sedang ada dalam tengah kehidupan. bukan sekedar kumpulan populasi manusia yang terbelenggu dengan pagar berduri lalu tembok besar menjulang mengelilingi.
lalu kita tersadar bahwa kebebasan hakiki hanya ada dalam hati dan pikiran manusia.
tidak akan saya biarkan orang lain membelenggunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar