Rabu, 26 Januari 2011

heaven

                                               
Life is full of beauty
Notice it. Notice the beach, the mount and feel the wind
Smell the rain and see the smiling faces
Live your life

Somewhere over the rainbow
Way up high
And the dreams that you dreamed of
Once in a lullaby 
Somewhere over the rainbow
Blue birds fly
And the dreams that you dreamed of
Dreams really do come true ooh ooooh
Someday I'll wish upon a star
Wake up where the clouds are far behind me 
Where trouble melts like lemon drops
High above the chimney tops thats where you'll find me oh
Somewhere over the rainbow bluebirds fly
And the dream that you dare to,why, oh why can't I?
Well I see trees of green and
Red roses too,
I'll watch them bloom for me and you
And I think to myself
What a wonderful world


Well I see skies of blue and I see clouds of white
And the brightness of day
I like the dark and I think to myself
What a wonderful world


The colors of the rainbow so pretty in the sky
Are also on the faces of people passing by
I see friends shaking hands
Saying, "How do you do?"
They're really saying, I...I love you
I hear babies cry and I watch them grow,
They'll learn much more
Than we'll know
And I think to myself
What a wonderful world
Someday I'll wish upon a star,
Wake up where the clouds are far behind me
Where trouble melts like lemon drops
High above the chimney top that's where you'll find me
Oh, Somewhere over the rainbow way up high
And the dream that you dare to, why, oh why can't I?

(somewhere over the rainbow)

 

Indonesia



"Aku iri melihat turis-turis kere gentayangan di bumi kita ini. Dengan satu dolar, mereka bisa menikmati surga-surga yang dimiliki bumi kita ini. Tapi, kita dengan satu dolar pergi ke bumi mereka? Mungkin langsung mati!
"Turis-turis kere itu sudah pada tahu apa dan bagaimana Bali, Tana. Toraja, Dayak, Danau Toba, dan masih banyak lagi. Lha, kita?"Ini nggak fair!" 
-Balada si Roy 1-


ini soal selera. pasti tiap kepala punya ingin yang beraneka. namun saya suka heran dengan apa yang saya lihat. banyak orang yang suka traveling. entah hanya sekedar melepaskan dahaganya akan suasana yang cantik atau hanya untuk berbelanja. atau ada juga orang yang ingin berontak dengan rutinitasnya yang membosankan. Indonesia, tanah dimana Tuhan menakdirkan saya dilahirkan di negeri ini, sungguh memukau dengan alam dan budayanya. tapi kadang saya suka heran. entah apa alasannya, sering saya melihat orang indonesia suka memamerkan foto dimana mereka berpose dengan barang hasil belanjaannya yang mahal dengan brand ternama di negeri mungil makmur tempat para penjahat negeri ini menyimpan kekayaannya. lalu disisi lain mereka dengan bangganya menceritakan pengalaman travelingnya disuatu tempat di Indonesia, dengan mengatakan "saya bisa pergi kesuatu daerah x di Indonesia hanya dengan biaya sekian puluh ribu  rupiah dalam waktu beberapa hari. lalu diceritakan pula tips-tips hemat bin pelit. apa mereka lupa perputaran ekonomi didaerah beda jauh dengan di kota? saya tidak paham ilmu ekonomi, tapi bukankah dengan kita membelanjakan uang kita didaerah akan membantu denyut-denyut perekonomian disana. bukankah peekonomian didaerah masih jauh dibandingkan dikota? bukankah kita berani membuang uang banyak di negeri orang lalu berpose ala julius cesar seolah telah menaklukan kerajaan lain.  olala...
tapi sekali lagi, ini soal selera. tentu tiap kepala punya ingin yang beraneka.


bukan seberapa jauh kaki ini melangkah. bukan seberapa banyak daerah yang saya kunjungi. bukan pula seberapa banyak foto yang saya hasilkan. tapi seberapa banyak saya menemukan persahabatan baru dan mengenal mereka disana. lalu seberapa banyak cerita positif yang bisa saya petik. dan banyak moment dalam hidup yang akan saya ceritakan ke anak cucu saya nanti.

Naluri


Saya berbicara tentang angan. Orang acap tak bernalar. Biar begitu bisakah saya dengan jiwa ksatria memaafkan mereka? 
Bila saya baik, orang akan menuduh saya menyembunyikan motif motif pribadi yang ada dipikiran saya. Biar begitu, bisakah diri ini tetap bersikap terpuji? 
Bila sukses itu menghampiri, akankah saya didatangi teman-teman palsu dan musuh sejati? jika ada, saya lebih memilih musuh sejati dibandingkan teman palsu. walau begitu, biarlah pikiran ini tetap fokus pada keberhasilan.
Bila saya mencoba jujur, adilkah orang akan menipu saya.? Biar begitu saya akan mencoba tetap jujur, paling tidak saya kan jujur kalau saya telah berbohong.
Kebaikan yang saya lakukan hari ini dilupakan orang keesokan harinya? ah saya rasa itu urusan Tuhan saya. setidaknya berusaha jadi orang baik.
Apapun yang telah dicetak sejarah, semoga tidak menyurutkan langkah. Hari baru, kemungkinan baru. Dan diujung ketidakmampuan ada...
hmmm...
ohiya, ada Tuhan!

Senin, 24 Januari 2011

intermezzo


kebebasan?
adakah kebebasan yang benar-benar bebas di otak ini. apakah kebebasan anda sama dengan kebebasan dalam kacamata saya?
apakah kepalan tangan dan suara lantang itu bukan sebuah kemarahan dan bentuk pemberontakan atas sebuah tatanan nilai semata?
pada suatu ketika anda duduk di kursi kayu. melihat keluar jendela kamar atas nama kebebasan, merenungi hari tuamu yang sepi tanpa gurauan. menyadari di ujung hidup dan batas semua kemampuan. dimana kita sedang ada dalam tengah kehidupan. bukan sekedar kumpulan populasi manusia yang terbelenggu dengan pagar berduri lalu tembok besar menjulang mengelilingi.
lalu kita tersadar bahwa kebebasan hakiki hanya ada dalam hati dan pikiran manusia.
tidak akan saya biarkan orang lain membelenggunya.

Misterius



Mungkin engkau pernah mendengar puncak yang diberkahi.
Ia adalah gunung tertinggi di dunia. 
Dan apabila engkau sudah mencapai puncaknya, engkau hanya akan memiliki satu hasrat, untuk turun dan tinggal bersama mereka yang menghuni lembah terdalam.
Itulah mengapa ia disebut gunung yang diberkahi.
(Kahlil Gibran)