Rabu, 29 Juni 2011

Damai


tak perlu marah-marah
menyelam air mata
istirahatlah mari sejenak bersandar
tak akan habis soal-soal kenyataan
masalah lalu pergi datang yang baru
timbul tenggelam

lantas kenapa masih saja marah-marah?
marah kepada tong sampah jelas tak berguna
mengeluh pada bulan sudah pasti mengganggu

kenapa kita tidak mulai duduk berlingkar 
atau saling berhadapan
 bersila berkumpul
bola-bola mata kita seharusnya saling memandang hormat
mari ciptakan 
untuk tak ada lagi batasan
 waktu
 ruang

tak ada batasan langit dalam pikiran
rasa dan akal saya meyakini
sapa merah matahari, tiup awan awan kapas

alam nyanyikan merdu Mahakuasa

terima saja tanpa marah-marah
agar tak lekas jiwa kita beku
mari berteduh berkontemplasi

dalam ruang pikir hampa 
sebentar menutup mata
khusyuk berzikir
kita bukan siapa-siapa

telanjangi hati
matikan dulu ambisi
berkumpulah kita bersila
meracau kita tentang Tuhan

mari bicara hidup
mari bicara ketidaksesuaian
mari bicara terang bintang atau gelap malam
berbicara gemericik air dan dingin angin menggigit

lalu mari kita bicara cinta
ya, tentang cinta
...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar