Senin, 21 Februari 2011
Minggu, 20 Februari 2011
Negeri Surga
Honores mutant mores
(saat manusia berkuasa, berubahlah tingkah lakunya)
Hei hei...Tolong kalian semua jangan berkhayal! ini semua milik kami. kami ini representasi dari negeri surga. kami akan menjalankan Pancasila sebagai grundnorm untuk konstitusi menurut tafsir kami.
Ketuhan Yang Maha Esa. eh eh ini bukan artinya negara berdasarkan agama lho. tapi kalau khilaf ya dimaafkenlah kami pakai tafsir itu. demi citra kami, kekerasan yang terjadi atas nama agama tidak akan kami restui. tapi kami juga bingung kalau ada yang bawa bawa agama, hukum negara jadi suka lupa dipakai tapi gimana lagi, kami ini sibuk.
kemanusiaan yang adil dan beradab itu bumi, air dan kekayaan alam yg terkandung di dalamnya, kami lah yang menguasai. sepenuhnya untuk kemakmuran kami. kalian pikir kami tidak lelah mengurusi kalian yang penuh dengan bau matahari dan sampah. tolong ya, catat! bahwa kami, Penguasa Negara dan gerombolannya adalah mahluk yang paling berhak untuk kekayaan ini. tapi tenang. kami ini sangat adil. Gempa Bumi, Air Banjir, Luapan Lahar, Lumpur, tanah longsor dan Hujan Batu dan pasir sepenuhnya milik Rakyat dan silahkan dikuasai atau dipergunakan sepenuhnya oleh kalian ya. untuk melatih kesabaran.
Persatuan Indonesia. wah lihat saja kalau ada pemilihan. kami ajak kok sanak saudara kami untuk ikut bergabung. nanti ada pemekaran daerah pasti kami suruh untuk isi pos pos itu. demi persatuan keluarga. biar tidak ada perpecahan.
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. ini apa sih kami kurang paham maksudnya. yang jelas kami mengirim wakil wakil kalian yang kompeten. kurang bijaksana apalagi kalau wakil kalian menyuruh jangan tinggal dilaut kalau tidak mau kena tsunami. lagian mereka ini pekerja keras lho. sampe kenegeri seberang untuk mempelajari suatu hal, malamnya ke stasiun Tv untuk konfirmasi. tolonglah dihargai ya.
Ketuhan Yang Maha Esa. eh eh ini bukan artinya negara berdasarkan agama lho. tapi kalau khilaf ya dimaafkenlah kami pakai tafsir itu. demi citra kami, kekerasan yang terjadi atas nama agama tidak akan kami restui. tapi kami juga bingung kalau ada yang bawa bawa agama, hukum negara jadi suka lupa dipakai tapi gimana lagi, kami ini sibuk.
kemanusiaan yang adil dan beradab itu bumi, air dan kekayaan alam yg terkandung di dalamnya, kami lah yang menguasai. sepenuhnya untuk kemakmuran kami. kalian pikir kami tidak lelah mengurusi kalian yang penuh dengan bau matahari dan sampah. tolong ya, catat! bahwa kami, Penguasa Negara dan gerombolannya adalah mahluk yang paling berhak untuk kekayaan ini. tapi tenang. kami ini sangat adil. Gempa Bumi, Air Banjir, Luapan Lahar, Lumpur, tanah longsor dan Hujan Batu dan pasir sepenuhnya milik Rakyat dan silahkan dikuasai atau dipergunakan sepenuhnya oleh kalian ya. untuk melatih kesabaran.
Persatuan Indonesia. wah lihat saja kalau ada pemilihan. kami ajak kok sanak saudara kami untuk ikut bergabung. nanti ada pemekaran daerah pasti kami suruh untuk isi pos pos itu. demi persatuan keluarga. biar tidak ada perpecahan.
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. ini apa sih kami kurang paham maksudnya. yang jelas kami mengirim wakil wakil kalian yang kompeten. kurang bijaksana apalagi kalau wakil kalian menyuruh jangan tinggal dilaut kalau tidak mau kena tsunami. lagian mereka ini pekerja keras lho. sampe kenegeri seberang untuk mempelajari suatu hal, malamnya ke stasiun Tv untuk konfirmasi. tolonglah dihargai ya.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. duuh pasti kami kerjakan yang ini. adil tergantung posisi jabatan. sesuai porsinya, jangan mengharap lebih. tau diri lah.
kenapa anda ketakutan begitu waktu melihat beberapa aparat aparat kami? mereka saya pekerjakan bukan untuk membuat kalian takut, apalagi membuat kalian membayar mereka! walau cuma sedikit, kami telah menggaji mereka. mungkin wajar kalian malah jadi tidak merasa aman tapi tenang mereka bisa dikompromikan.
kalian menuntut 20 % anggaran hanya untuk pendidikan? tidak tidak...nanti kalian malah jadi pintar lalu jadi awas, teriak-teriak dan punya pikiran aneh aneh untuk kami. sudah terima saja bekas kandang kambing itu! sudah syukur kami kasih tempat. buat apa sekolah tinggi tinggi kalau hanya jadi penganggur dan penggangu kami.
apa kalian rindu soekarno?hatta?syahrir? saya akan ucapkan terimakasih buat mereka. berkat usaha keras dan perjuangan mereka dan teman-temannya itu, kami bisa mengelola negeri surga ini. kami tinggal leha leha saja menjual negeri ini.
Jumat, 18 Februari 2011
RFC
There are places I remember
All my life though some have changed
Some forever, not for better
Some have gone and some remain
All these places have their moments
With lovers and friends I still can recall
Some are dead and some are living
In my life I've loved them all
But of all these friends and lovers
There is no one compares with you
And these memories lose their meaning
When I think of love as something new
Though I know I'll never lose affection
For people and things that went before
I know I'll often stop and think about them
In my life I love you more
Though I remember I'll never lose affection
For people and things that went before
I know I'll often stop and think about them
In my life I'll love you more
In my life I'll love you more
All my life though some have changed
Some forever, not for better
Some have gone and some remain
All these places have their moments
With lovers and friends I still can recall
Some are dead and some are living
In my life I've loved them all
But of all these friends and lovers
There is no one compares with you
And these memories lose their meaning
When I think of love as something new
Though I know I'll never lose affection
For people and things that went before
I know I'll often stop and think about them
In my life I love you more
Though I remember I'll never lose affection
For people and things that went before
I know I'll often stop and think about them
In my life I'll love you more
In my life I'll love you more
(The Beatles)
Pion
You look so tired and unhappy
Bring down the government
They don't, they don't speak for us
I'll take a quiet life
A handshake of carbon monoxide
Bring down the government
They don't, they don't speak for us
I'll take a quiet life
A handshake of carbon monoxide
(no surprises)
Protes!!!
Sebagai bentuk keprihatinan dan protes,
dengan ini saya berjanji tidak akan memotret atraksi topeng monyet lagi.
Kamis, 17 Februari 2011
Air Terjun
Saya berasal dari titik kecil. Anggap saja saya berasal dari tetesan air di Gunung Semeru yang sangat bening. Dahulu saya bayi, kosong dan murni. Lalu saya menjelma menjadi sekumpulan tetesan yang makin lama menjadi besar. Mengalir mengikuti kelak kelok aliran sungai-sungai.
Saya tidak lagi murni. Air sungai tersebut telah berisi kotoran kotoran yang ada di pinggiran sungai. Saya telah menjadi deras mengikuti alur sungai menuju air terjun, deras dan terkadang sulit terkendali. Ya, saya menjadi deras.
Alur sungai adalah takdir saya. Tentu saya mengikuti alur tersebut. Ya, saya mengalir.
Akan ada keindahan dan kesejukan yang dibawakan air terjun tadi. Suara jernih bergericik penuh irama, ketika hidup sudah mengalir dengan apa saja yang mungkin terjadi.
Dalam aliran sungai ini, tentu saja tidak selamanya air mengikuti. Bahkan terkadang air tersebut akan memilih menuju aliran mana selanjutnya ia akan mengalir ketika ada persimpangan. Saya melihat kekuatan dan kelenturanlah yang membuat air bisa melewati setiap rintangan.
Selanjutnya air sungai itu akan menuju laut berwarna biru tua. laut itu mungkin pendefinisian saya akan alam yang lain setelah saya hidup, penuh misteri dan tanya.
Bayangan
I honor the past, but i live for today
and today is present!
Saya masih ingat Aa Gym, waktu beliau masih beristri satu, dan sekarang ternyata tinggal satu, pernah mengatakan, saat mengendarai mobil dalam suatu perjalanan kita tidak mungkin terus terusan melihat ke kaca spion untuk melihat kearah belakang, sebab mobil itu tidak akan maju-maju nantinya. tapi tentu kita juga perlu spion itu bukan?
tiap orang selalu punya masa lalu dan semoga bisa dijadikan suatu hikmah yang memesona untuk tetap tegak berjalan.
seringlah pula kita dalam suatu perjalan tersandung batu yang kecil dibandingkan batu-batu yang besar. saya yakin nyatanya kalau ada yang mengangkat penelitian tentang batu sandungan manusia, batu atau kerikil kecil yang malah sering membuat kita tersandung hampir terjatuh bahkan sampai terjungkal. bukan bongkahan batu-batu besar yang berserak.
kita selalu menganggap remeh hal hal kecil dibanding hal besar yang belum tentu itu penting.
terkadang kita juga tahu akan suatu hal bernama masalah. tapi bukannya kita menghindari namun malah penasaran dengan hal itu dan akhirnya terlibat. ya, dengan begitu kita akan benar benar tahu kalau itu masalah setelah kita bergelut dengan masalah itu.
namun satu hal yang harus kita ingat. janganlah pernah menyesali akan semuanya. jadikan saja semua pelajaran dan guru yang paling baik. bukan malah menjadi bayang bayang hitam pekat yang selalu mengikuti langkah kita.
Rabu, 09 Februari 2011
nafkah
Luhur ing budi
Trengginas ing gawe
Handayani sesami
tiba-tiba teringat ada yang pernah berkata, "kalau cicak yang hanya bisa merayap saja bisa tetap mendapatkan nyamuk yang punya sayap untuk terbang sebagai makanannya". hmm...apalagi manusia. manusia bahkan bisa jungkir balik salto dimana saja. ya, masing-masing mahluk yang hidup memang sudah ada rezeki yang menyertainya. tapi karena saya manusia, bukan cicak, pasti saya ingin lebih. keinginan yang bermacam macam malah bisa jadi celaka. mungkin itu yang terjadi ketika ada seorang hakim (sumpah, hakim ini manusia bukan cicak) kebelet untuk pergi ke tanah suci. tentu dia dengan ikhlas menerima "rezeki" tambahan dari orang yang menyuapnya. wah saya tidak habis pikir waktu dia berdoa disana menghadap Boss besar Illahi.
lalu bagaimana kalau saya sudah berkeringat jungkir balik bekerja namun merasa tidak cukup. yang saya lihat sih untuk perkara uang, hukum gossen 1 tidak berlaku. tidak bisa saya bayangkan kalau saya jadi seperti saudara-saudara setanah air saya yang masuk rumah sakit karena makan singkong yang sangat banyak hasil kreasinya supaya tidak bosan. mulai dari singkong goreng sampai dibikin tiwul. mereka keracunan asam sianida. ya Rahman, angkatlah derajat mereka karena tetap sabar makan singkong dan teman-temannya.
pada suatu ketika, saya menilai kalau rezeki itu harus dilandasi rasa syukur. yup...syukur menjadi batasan. semoga saya bisa jadi manusia yang punya rasa syukur.
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"
(QS. Ibrahim, 14 : 7)
Selasa, 08 Februari 2011
Matahari
Lelaki yang sanggup menangkap matahari
bukan dibawah bayang-bayang bumi
bukan dibawah bayang-bayang bumi
Lelaki yang ingin selalu diatas
Yang berdiri disini bersama rasa dan khayalku
Yang berdiri disini bersama rasa dan khayalku
Rasa yang tumbuh dan hidup bersamaku
Khayalku bukanlah mimpi basah seorang remaja tanggung
Dan hari esok bukanlah buaian mimpi
(suatu malam di theater daun FIB )
(suatu malam di theater daun FIB )
Alam Rekaan
halo apa kabar?
kalau saja anda bisa datang, tentu saya kan tersenyum senang
sekedar tuk menemani saya minum
akan saya sajikan teh hangat atau kopi hitam pekat
kita kan berbincang tentang apa saja
santai namun elok dalam makna
saya belum menamakan tempat apa ini
halo apa kabar?
ini alam rekaan saya, tentu saja saya bukan Tuhan yang bisa menciptakan
namun saya berharap bukan khayal saja
lebih dari neverland, atau pun caymand islands
tentu saja tempat saya lebih indah dari itu
elok sekali saat datang senja. lihatlah dari dermaga
warna keemasan tanpa pelangi
halo apa kabar?
singgah saja sejenak. buang saja buang dendam dendam
karena tempat saya ini tidak ada benci
tapi saya belum tahu nama tempat saya ini
lewati dulu malam
jangalah beranjak. tunggu matahari datang
besok pagi saya kan janjikan
terbang melihat terumbu karang
ikan ikan kecil warna warni pasti menyambut
tapi belum juga saya tahu nama apa tempat saya ini
tertawa saja tertawa
sekali lagi, mohon tidak ada dendam
jangan ada tangis
hanya ada kesenangan
saya harap anda datang
lalu saya pastikan anda kan saya antar
pulang
tapi maaf
saya belum tahu nama tempat saya ini
...
Senin, 07 Februari 2011
R.I.P
REST IN PEACE
Ada beberapa cara menyingkapi kematian. Beberapa hari yang lalu, ayah dari salah satu teman dekat saya mangkat. Teman saya ini berdarah Batak. Saya mengenal cukup baik ayahnya. Sebelum menuju rumahnya, saya membayangkan dia sangat terpukul akibat kematian sang ayah. Namun sesampainya dirumah teman itu, saya melihat dari kejauhan dia nampak sedang tertawa. Saya menghampirinya dan mengucapkan belasungkawa. Dia hanya mengucapkan terimakasih. Lalu kami mengobrol penuh tawa. Tidak ada sedih yang saya lihat. tidak ada topik tentang kematian. hanya sempat cerita tentang komplikasi penyakit yang diderita ayahnya sebelum wafat. Bukan karena teman saya anak durhaka yang ingin bapaknya mati, namun Ia sangat benci tangis tangis sedih itu.
Ia cukup dekat dengan ayahnya. Dimata saya, ia hanya menganggap kematian hanya fase siklus alami sebuah kehidupan. Mungkin juga pengaruh adat Batak yang mengalir dalam tradisinya. Bahwa kematian harus disambut dengan perayaan. Bukan untuk terlalu disedih sedihkan. Terlihat organ tunggal dengan suara penyanyinya yang melengking dan makanan "khas" yang sangat banyak disajikan.
Teman saya bercerita banyak malam itu tentang keluarganya yang datang.
"lihat si X itu", ujar teman saya. Terlihat seorang paruh baya salah seorang saudaranya yang tinggal di bandung.
"kalau itu orang mati, enggak bakal gw dateng, sombongnya minta ampun"!! lulusan pertambangan ITB namun sangat congkak. itu orang selalu bangga dengan kariernya jad tukang minyak".
Betul saja, saya dapat kehormatan untuk melihat sedikit kesombongannya. Pada waktu teman saya menawarkan makan terhadap si x ini, si x malah menolak dan teman saya bilang kenapa enggak makan?
"makanannya kurang bagus", ujar si X ringan.
Hahaha...Kami hanya saling berpandangan dan tertawa sesudah orang tersebut bilang mau pergi ke hotel sultan untuk tidur.
Lain lagi cerita si Y, salah seorang saudaranya yang lain. Y ini sudah cukup tua namun energik.
Teman saya bercerita kalau si Y ini pekerja keras namun raja KDRT. "siapa yang enggak kenal itu orang di Cililitan. pulang malam, mabuk lalu tempeleng istrinya". Hadeeh.
Lalu teman saya berujar, yang ngelawat ini rata rata banyak yang lebih tua dari bokap gw dan punya prilaku yang aneh aneh, tapi enggak mati mati.
"Yah umur orang memang tidak ada yang tau sih", ujarnya.
Kami berlima malam itu berbincang sampai jam 3 dini hari. Salah satunya dengan penjual tahu keliling tetangganya teman saya dan om nya teman saya yang berprofesi jadi intel.
Yah..Kami berbincang dengan hanya penuh dengan cerita cerita lucu saja. mulai dari bahas pengalaman kerja sampai obat kuat. Sambil sesekali ada terdengar suara tangis dari orang lain yang melawat.
Dan teman saja berujar, "beginilah jadi orang batak. mati saja perlu biaya yang mahal. minimal 40 juta lah kena".
waw...
Yah. Itu lah malam yang akan saya ingat.
Dalam hati sebelum saya pamit, saya berujar singkat.
I want to die another day and let me live before i die.
Cari uang dulu lah, minimal supaya bisa membiayai saya waktu saya mati nanti :)
Cari uang dulu lah, minimal supaya bisa membiayai saya waktu saya mati nanti :)
Tapi saya salut dengan sahabat saya yang satu ini. Pandangannya dalam menyingkapi kematian ayahnya memberi saya pelajaran.
Selamat jalan Om. Semoga amal anda diterima dan diampuni kesalahannya.
ameen.
Jumat, 04 Februari 2011
Lir Ilir
Lir-ilir, lir-ilir
tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar
Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore
Mumpung padhang rembulane mumpung jembar kalangane
Yo surako… surak hiyo…
Bangunlah, bangunlah, Tanaman sudah bersemi
Demikian menghijau, Bagaikan pengantin baru
Anak gembala, anak gembala Panjatlah (pohon) belimbing itu
Biar licin dan susah tetaplah kau panjat untuk membasuh pakaianmu
Pakaianmu, pakaianmu terkoyak-koyak dibagian samping Jahitlah, Benahilah!! untuk menghadap nanti sore
Mumpung bulan bersinar terang mumpung banyak waktu luang
Bersoraklah dengan sorakan Iya!!!
Tertegun saya membaca dalamnya syair lagu ini. Lagu yang biasa didendangkan orang tua kepada anak-anaknya dahulu didesa desa. Ibu saya pun terkadang masih menyanyikan lagu ini. Tembang karya Kanjeng Sunan ini memberikan hakikat kehidupan dalam bentuk syair yang indah. Dari sumber yang pernah saya baca, Carrol McLaughlin, seorang profesor harpa dari Arizona University terkagum kagum dengan tembang ini, beliau sering memainkannya. Maya Hasan, seorang pemain Harpa dari Indonesia pernah mengatakan bahwa dia ingin mengerti filosofi dari lagu ini. Para pemain Harpa seperti Maya Hasan (Indonesia), Carrol McLaughlin (Kanada), Hiroko Saito (Jepang), Kellie Marie Cousineau (Amerika Serikat), dan Lizary Rodrigues (Puerto Rico) pernah menterjemahkan lagu ini dalam musik Jazz pada konser musik “Harp to Heart“.
Menggambarkan hamparan tanaman padi di sawah yang menghijau, dihiasi oleh tiupan angin yang menggoyangkannya dengan lembut. Suatu pemandangan yang sering kita lihat di Indonesia kita yang indah. Yakinlah kawan, negri kita ini sungguh indah. kemudaan bisa disamakan juga dengan pengantin baru. Jadi ini adalah potret usia muda yang (seharusnya) penuh harapan, penuh potensi, dan siap untuk bekerja & berkarya.
Kenapa belimbing? buah belimbing yang bergigir lima itu melambangkan rukun Islam yang lima -semoga saya tidak hanya hapal yang lima namun menjalankannya- dan sari-pati buah itu berguna untuk membersihkan perilaku dan sikap mental kita. Ini harus kita upayakan betapapun licinnya pohon itu, betapapun sulitnya hambatan yang kita hadapi namun tetaplah sekuatnya berusaha.
Anak gembala diartikan sebagai anak muda yang masih dalam tahap awal dari perkembangan spiritualnya. Konotasi inilah yang sering muncul seketika bila orang Jawa menyebut 'bocah angon'. Suatu keadaan yang sedang saya rasakan. Namun pun dapat digambarkan artinya sebagai sosok pemimpin. Ya. Tentu pemimpin yang bertanggung jawab atas apa yang dipikulnya. Hmmm..contoh yang rada sulit untuk kita temui di TV. Kebanyakan hanya megalomaniac narsis saja yang disana.
Pakaianmu berkibar tertiup angin, robek-robek di pinggirnya. Jahitlah dan rapikan agar pantas dikenakan untuk "menghadap" nanti sore. Makna pakaian adalah perilaku atau sikap mental kita. Menghadap bermakna menghadap Allah. Nanti sore melambangkan waktu senja dalam kehidupan, menjelang kematian kita.
Manfaatkan terang cahaya yang ada, Manfaatkan keluasan kesempatan yang ada. Terima kasih Gusti Allah masih memberi kesempatan menikmati tahun 2010 ini. Tahun yang melatih saya agar menjadi lebih kuat dan mempelajari banyak hal. Semoga tahun 2011 saya bisa menjadi manusia yang bisa lebih bermanfaat dan baik.
*dari berbagai sumber
*dari berbagai sumber
Api
Umpanlah mereka dengan bayangan untung, bingungkan dan silaukan mereka.
Gunakan amarah untuk membuat mereka murka dan rendah hatilah agar mereka sombong.
Letihkan mereka dengan jalan berputar putar. Buat mereka bertengkar sendiri.
Serang mereka disaat mereka tidak menduganya atau lengah.
Haluslah agar engkau tidak terlihat. misteriuslah agar kau tidak teraba. maka kau akan kuasai nasib lawanmu (sun tzu)
Topeng
Topeng apa yang hari ini kita kenakan?
berapa banyak wajah kita menyimpan topeng topeng ini. hari ini topeng saya sedang tertawa keras sekali dan topeng anda sedang mencoba menerjemahkan isyarat.
Selama manusia nyaman, mereka akan gonta ganti mengenakankannya atau jangan jangan mungkin mereka merasa tidak nyaman.
Pernah anda menonton film watchmen? goenawan mohamad menulis, "Apa yang menakutkan dari Watchmen adalah bahwa manusia-manusia itu, yang menyamar, sebenarnya juga setengah menutup mata. "Kota ini takut kepadaku," kata Rorschach. "Aku telah melihat mukanya yang sebenarnya." Tapi bisakah ia melihat mukanya sendiri yang sebenarnya?
Rorschach adalah suara yang tajam getir, yang bergetar di atas garis yang jelas: "Sebab ada kebaikan dan ada mala, dan mala harus dihukum.
pada suatu akhir, kita akan lelah terus menerus menggunakan topeng. dan akhirnya kita akan melepas topeng yang selama ini menyembunyikan wajah kita.
ya, apa adanya. saya rasa itu begitu jauh lebih baik.
Langganan:
Postingan (Atom)